Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Katolik Katedral. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Katolik Katedral. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 April 2016

Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah Asian Youth Day 2017

- 0 komentar


Semarang - Yogyakarta dipastikan menjadi tuan rumah Asian Youth Day yang digelar pada 30 Juli-6 Agustus 2017. Kepastian pertemuan kaum muda Katolik se-Asia itu disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia Romo Pius Riana Prapdi saat jumpa pers di Wisma Uskup Kompleks Katedral, Semarang, Selasa, 15 Maret 2016.

“Acara itu akan dihadiri 1.500 orang dari perwakilan 29 negara Asia,” kata Pius Riana Prapdi.


Selain mempertemukan kaum muda lintas negara di Asia, acara itu juga diikuti 1.000 kaum muda Katolik Indonesia dari berbagai pulau dan keuskupan. “Kami berjumpa suka cita memperdalam imam,” kata Pius Riana Prapdi.


Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta membawa tema suka-cita dalam kebhinnekaan. Acara yang diikuti para kaum muda penggiat gereja Katolik itu akan memamerkan hidup dalam kebhinnekaan, agama, budaya, dan sosial.


Acara itu sebagai ajang perjumpaan kaum muda Katolik untuk meneguhkan dan mengimplementasikan kebhinnekaan tantangan hidup yang beragam. Menurut Pius, pertemuan itu secara khusus akan belajar memahami mempraktekkan hidup dalam kebhinnekaan, agama budaya, dan sosial di Indonesia.


Kaum muda Katolik lintas negara di Asia itu akan berefleksi dan menemukan nilai iman serta budaya. Kegiatan yang dilakukan juga menjalin dialog berkomunikasi dengan keanekaragaman. “Dengan pertukaran itu orang muda Katolik mampu memaknai hidup dan perubahan semakin cepat,” katanya.


Asian Youth Day 2017 yang digelar setiap tiga tahunnya ini merupakan yang ketujuh. Acara sebelumnya dilakukan di Korea Selatan pada 2014. Setelah diselenggarakan di Filipina, Hong Kong, India, Taiwan, dan Thailand.


Ketua panitia pengarah Asian Youth Day 2017, Romo Yohanes Dwi Harsanto, agenda pertemuan kaum muda Katolik tingkat Asia itu sengaja membedah moralitas hidup keberagamaan sebagai isu utama.


“Dalam hal ini peserta mempelajari Pancasila sebagai rule of live yang dipamerkan di forum itu,” kata Yohanes Dwi Harsanto.

Menurut dia, perbedaan keyakinan dalam satu keluarga di Indonesia akan menjadi studi kaum muda Katolik lintas negara Asia. Ia menjelaskan, perbedaan yang ada itu justru satu kekuatan untuk membangun bangsa. “Karena kaum muda menjadi penentu bagaimana negara, gereja, dan masyarakat maju,” katanya. 


sumber: disini
[Continue reading...]

Jumat, 21 Oktober 2016

Raja Muslim dari Bahrain, menyumbangkan lahan untuk bangun Gereja

- 0 komentar

Hamad bin Isa al Khalifa, yang merupakan raja negara Bahrain menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan gereja Koptik ke-2 di ibukota Manama, Bahrain. 

Hal ini disampaikan oleh imam Koptik Ortodoks, Pastor Royce George, yang menghadiri pelayanan pastoral di Bahrain.

Gedung gereja Koptik ini akan menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.500 keluarga Koptik yang tinggal di Bahrain dan Arab Saudi.

Sumbangan itu, katanya, merupakan realisasi dari ucapan Raja Hamad saat bertemu dengan Imam Royce di Mesir pada April 2016 silam. Sumbangan itu juga diakui sebagai dukungan untuk menciptakan ‘toleransi beragama’ yang semakin baik di Bahrain.

Tindakan menyumbangkan tanah ini bukan kali pertamanya dilakukan Raja Bahrain berkeyakinan Islam Sunni ini. 

Tahun 2013 lalu, dia juga telah menyumbangkan tanah seluas 9000 meter persegi untuk pembangunan Gereja Katolik di Kotamadya Awali.

Gereja Katolik yang dibangun tahun 2014 ini kemudian menjadi Katedral Katolik untuk kerajaan yang didedikasikan kepada istri raja Arabia.

Kendati begitu, tindakan kemurahan yang dilakukan Raja Hamad ini tetap dikritisi berbagai organisasi internasional. 

Mereka menuduh raja telah bertindak diskriminatif terhadap kaum mayoritas Syiah Bahrain.

Namun hingga berita ini diturunkan, tuduhan tersebut belum diketahui kebenarannya. Raja bahkan tidak memberikan klarifikasi terkait hal itu.

sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 18 Februari 2016

Kepergok Mencuri waktu Misa di Gereja, Wanita Muda Dipolisikan

- 0 komentar


Bogor - Seorang wanita muda berinisial HS terpaksa berurusan dengan aparat berwajib setelah aksinya mencuri dompet dalam tas umat saat Misa di Gereja Katedral Bogor, Minggu (14/2) kepergok. Petugas Gereja akhirnya membawa pelaku ke Mapolsek Bogor Tengah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

baca juga : Terdakwa pelaku penggelapan dana di gereja di hukum 8 tahun penjara






Informasi yang dihimpun, peristiwa berawal saat Misa di Gereja berlangsung pukul 09.00 WIB. Umat yang tak menaruh curiga sedikit pun terhadap pelaku, tiba-tiba memergoki pelaku tengah membuka tas umat saat setiap umat antre ke depan untuk menyambut komuni, lantaran saat itu tak sedikit umat yang meninggalkan tasnya di bangku Gereja. Spontan peristiwa tersebut dilaporkan pada petugas Gereja.

baca juga : Para pemuka agama Katolik & Kristen menolak revisi UU KPK

“Kejadiannya pada misa pagi pukul 09.00 WIB,” kata Kris, salah satu pegawai Gereja pada SP.

baca juga : Pendeta tangkap pencuri helm di Gereja

Banyak umat mengaku lega dengan sikap Gereja yang bersikap tegas melaporkan hal ini. “Ya, itu memang harus ditindak tegas, supaya ada efek jera. Kadang ada orang yang memanfaatkan tempat ibadah untuk berbuat jahat, karena mereka tahu umat tak pernah mencurigai siapa pun. Tapi hukum harus ditegakkan,” ujar Sumaryani, umat Katedral Bogor.

sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger